Business Inteligence sebagai bidang teknologi IT dengan perkembangan adopsi yang sangat pesat belakangan ini tentunya menuntut pemahaman yang komprehensif baik di tingkat konsep maupun praktis, sehingga dapat dieksplorasi maupun diimplementasikan sebagai suatu solusi strategis dan kritis pada tingkat institusi, organisasi, perusahaan maupun pada tingkat individual. It’s also useful to look at the dysfunction surrounding BI implementations in large organizations today: disparate applications and data, conflicting business semantics, multiple master files, and a multitude of user tools (including spreadsheets!) – have created pockets of BI automation and what I call information myopia”.
Penganut Star Schema mempopulerkan istilah Conformed Dimension, jadi untuk Dimensi2 yang umumnya memiliki sifat yang sama, untuk suatu skenario Data Warehouse di perusahaan, haruslah didesain Data2 Dimension yang sama, dan ini tinggal di link/digunakan lagi di berbagai fact table yang akan digunakan lagi.
Secara umum Business Intelligence (BI) merupakan sebuah proses untuk melakukan ekstraksi data-data operasional perusahaan dan mengumpulkannya dalam sebuah data warehouse yang selanjutnya diproses menggunakan berbagai analisis statistik dalam proses data mining, sehingga didapat berbagai kecenderungan atau pattern dari data (Choirul, 2006).
Jadi dapat dikatakan bahwa teknologi seperti Business Intelligence jika diintegrasikan dengan konsep CRM yang ada dapat melahirkan sebuah strategi bisnis yang jitu bagi perusahaan atau organisasi untuk memenangkan pasar dan mencapai keuntungan yang diinginkan.
Yang saya ketahui Data Mart RDBMS adalah desain Data Warehouse (star schema ataupun snowflake schema) sebagai tempat penyimpanan data sedangkan ROLAP adalah suatu cara/metode dari Tool BI untuk merepresentasikan struktur yang ada di DWH/Data Mart RDBMS.