Business Inteligence sebagai bidang teknologi IT dengan perkembangan adopsi yang sangat pesat belakangan ini tentunya menuntut pemahaman yang komprehensif baik di tingkat konsep maupun praktis, sehingga dapat dieksplorasi maupun diimplementasikan sebagai suatu solusi strategis dan kritis pada tingkat institusi, organisasi, perusahaan maupun pada tingkat individual. Perusahaan bersikap demikian agar tetap dapat mempertahankan bisnisnya yang tidak pasti keadaannya pada tiap harinya karena pengaruh kompetisi yang besar di lingkungannya. Terdapat beberapa faktor yang harus dihindari agar implementasi BI di suatu organisasi berjalan sukses.
Non-Volatile Karakteristik keempat dari data warehouse adalah non-volatile,maksudnya data pada data warehouse tidak di-update secara real time tetapi di refresh dari sistem operasional secara reguler. Sebelum populernya Data Mining, teknik-teknik tersebut hanya dapat dipakai untuk data skala kecil saja.
This should be done as early as possible in the process and if the analysis shows that data is lacking, put the project on hold temporarily while the IT department figures out how to properly collect data. Database tersebut secara kontinyu menyerap data baru ini, kemudian secara incremental disatukan dengan data sebelumnya.
Dalam penelitian ekonomis, data yang sangat banyak biasanya diatur sekitar kerangka analisis yang mengklasifikasikan data dan membolehkan pengertian variable tidak hanya pada tingkatan terendah tetapi juga pada kesatuan yang lebih tinggi. In addition to the above, business intelligence can provide a pro-active approach, such as alert functionality that immediately notifies the end-user if certain conditions are met.
Ada pendekatan yang agak berbeda yang mungkin bisa coba dipelajari, yaitu Hybrid Modelling yang merupakan penggabungan Normalized Data Model dan Star Schema Data Model, dimana ada pendekatan SOR dan Data Marts. BitLocker merupakan fitur pengacakan (encryption) yang ada di Windows Vista dan Windows 7 edisi Ultimate dan Enterprise.